Saturday, 23 July 2016

PELANGI ABADI diperbatasan METRO - LAMPUNG TIMUR




Hellooo para traveler amatir.....
Kali ini gua mau menceritakan salah satu keunikan yang mana ini juga bisa dibilang sebagai sebuah peninggalan sejarah yang ada ditempat tinggal gua Kota Metro.

Jembatan gantung Pelita, mungkin orang Metro sendiri agak bingung kalo ditanya nama jembatan Pelita, karena memang orang Metro sendiri lebih familiar dengan sebutan jembatan gantung Bantul. yaaa karena memang letaknya di desa bantul si, desa yang berbatasan langsung dengan daerah administratif Lampung Timur dengan batas sebuah kali besar.


Udah beberapa minggu sebenernya pengen main ke jembatan ini, cuma karena berbagai alasan jadi gagal mulu. Dan ternyata hasil obrolan Sabtu malem bareng Yudha (temen gua yang juga merupakan tetangga RT, yang mana dulunya RT gua sama doi itu satu, namun karena beberapa alasan jadi RT kami terpecah menjadi 2 RT yang berbeda. Jadi mulai sekarang kalo Yudha mau main ke RT gua harus melewati pos pemeriksaan Paspor dan dokumen keimigrasian lain yang sangat ketat dengan penjagaan yang dijaga lebih dari 100 Personil TNI dan begitupun sebaliknya gua kalo mau berkunjung ke RT yudha. hahahaha tolong jangan di bawa serius, itu cuma bercanda biar gak terlalu serius) Sebenernya niatan lainnya Yudha mau gua ajak ke sini itu adalah doi mau cari pokemon dan cabemon (spesies pokemon cabe cabean) yang biasanya memang banyak berkeliaran di sini, apalagi kalo sore.

Jadi, minggu pagi berangkatlah kami ke jembatan ini. Dan betapa terkejutnya gua setelah sampai ke jembatan yang dulunya sedikit kotor dengan landasan papan kayu yang mulai rapuh, yang mana kini ternyata jembatan itu mulai bermetamorfosis menjadi jembatan dengan warna yang sangat indah layaknya pelangi yang muncul setelah hujan yang membawa ketenangan jiwa dan raga bagi siapapun yang melihatnya tsahhhhhhhh

ada pelanginyaaaaaa
Dan taraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, 
ternyaaaaaaa tampilan dari jembatan ini sekarang udah jadi sangat cantik dengan berbagai warnaaaaaa. gua langsung tersihir seketika setelah melihat jembatan ini berubah warna dan tampilan.
jadi kalian pasti ngerti lah yaa apa yang gua maksud PELANGI ABADI itu apa? iyaaaa itu jembatan yang penuh warna kaya pelangi hihihi
Jadi gua sempetin lah ambil beberapa gambar
papan papan jembatannya baruu cuyyyy
Dan ternyata Yudha pun gak mau ketinggalan buat coba foto foto di jembatan ini. Jadi okelah dengan keterampilan foto gua yang seadaanya, dan keterampilan model Yudha yang juga seadanya, kami langsung berubah jadi tukang foto amatir dan model amatir hahaha
cover boy Kauman city
kalo dari bawah kurang lebih begini keliatan jembatannya

nih tanggal pembangunan jembatannya
setelah di cat cantik dengan penuh warna gini, keliatan gak kalo jembatan ini udah berusia 47 tahunan? enggak lah yaaaaa, keliatannya kaya masih balitaa kaya umuran 5 tahunan gt yaaaa hihihi

Selama ditempat ini gua berpikir, siapa yang punya ide buat mendekor ulang jembatan ini sampe jadi bisa jadi seindah ini. dengan diiringi rasa penasaran dan rasa ingin tahu yang sangat besar, gua langsung menuju ke perkampungan terdekat untuk mencari rumah pak bayan atau kepala lingkungan lah bisa dibilang. Dan akhirnya gua sampai di rumah pak bayan Imam, jadi dengan jurus SKSD yang biasa gua pake disaat saat gua bingung, hilang arah dan tujuan, tak tau harus berbuat apa, gua akhirnya ngobrol ngobrol dengan pak Imam ini.

Pak imam yang baik dan ramah ini mulai menceritakan tentang proses perbaikan jembatan ini yang mana ternyata dipelopori oleh Forum Jurnalis harian Metro di bantu dengan masyarakat sekitar yang mulai dikerjakan hari selasa (19/7). Beritanya bisa di lihat disini.
Sambil dengerin pak imam cerita, kami disuguhi minuman teh hangat (haduh jadi ngerepotin ini mah pak, gak makananya sekalian pak). kurang lebih 1 jam kami berada di rumah pak Imam ini sambil berbincang bincang tentang jembatan Pelita dan warga sekitar kampung.

Setelah teh yang di suguhkan pak Imam kami tenggak habis, akhirnya kami pamit karena memang udah siang dan kami belum mandi hahahahaha.

ow iya buat kalian orang luar kota yang mau kesini, gua kasih cara mudah nih.
Pertama kalian tinggal pergi ke daerah 16c. kalo udah sampe 16c, kalian bisa tanya lagi di mana daerah Bantul. kalo kalian udah masuk daerah bantul, kalian tinggal tanya deh di mana letak jembatan gantungnya, pasti di kasih tau kok. orang Metro itu ramah-ramah kok.
kalo nyasar nyasar dikit yaaa nikmatin aja lah, makanya di sini GPS (gunakan penduduk sekitar) itu sangat berperan penting.

owww iyaaaa, buat siapapun yang berkunjung ke tempat ini, tolong dengan sangat, bakat tulis menulis, coret mencoret, rusak merusak yang tertanam di jiwa dan raga kalian jangan di bawa dan diaplikasikan di sini yaaaa. karena tempat ini ada bukan buat dirusak.
kalo mau foto foto atau liat liat monggo, tapi kalo mau merusak, wuuuuuuuuuuu kalian gak bakalan mau tau tentang mitos apa yang sering beredar disini buat orang yang coba merusak ataupun mengotori tempat ini (lalu muncul backsound lagu horor)

udah aahhhh, kayanya cukup sekian cerita tentang Pelangi Abadi di perbatasan Metro - Lampung Timur. 
salam traveler amatirrrr........

Wednesday, 20 July 2016

MUNCA, Wisata Hits baru di Pesawaran


hei para traveler amatir. balik lagi nih gua mau sedikit bercerita tentang salah satu tempat yang lagi hits hitsnya di daerah Lampung. tempat ini namanya puncak muncaa. kenapa namanya begitu, yaa karena memang lokasinya yang berada di desa Munca Kabupaten Pesawaran jadi namanya di sesuaikan dengan lokasinya biar mudah

menurut cerita salah satu pengelola, tempat ini mulai di buka H+2 lebaran,belum lama berarti lah yaaa, dan langsung berhasil menyita perhatian para traveler, dan tempat ini berhasil menduduki tangga teratas jajaran tempat wisata di Lampung.

karena gak mau ketinggalan hits, jadi gua sempatkan diri lah ditengah kesibukan gua yang mencari kesibukan untuk bisa sekadar berkunjung dan liat liat ini tempat, jadi kalo ada yang tanya seenggaknya gua bisa sedikt menjawab.

Sengaja gua pilih dateng ke tempat ini pas hari kerja, tepatnya hari rabu dengan perhitungan tempat ini bakal sepi pengunjung. Tapi apa yang gua dapet?
rameee benerrrrrr
Taraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,
perhitungan gua salah. Ternyata tempat ini malah ramai. ternyata hari kerja gak jadi jaminan tempat ini bakalan sepi yaaaaaaa. karena menurut pengelola, tempat yang buka mulai pukul 06.00  sampai 20.00 ini memang lagi ramai ramainyaa, dan itu memang sangat terlihat jelas waktu gua berkunjung ke tempat ini. Biasanya mereka mereka yang berkunjung ke sini itu ramean bareng temen, pacar, temannya pacar, pacarnya temen, teman yang berasa udah kaya pacar, sampe pacaran yang rasanya udah kaya temen, dan jarang yang ke sini sendirian.
Beberapa bangunan belum jadi

Menurut Pengelola sebenernya tempat ini belum sepenuhnya jadi, karena bakalan masih banyak penambahan spot spot foto dan penambahan beberapa fasilitas penunjang lainnya.
spot favorite
 Spot favorite para traveler di tempat ini adalah balkon yang terbuat dari kayu dengan view perkampungan warga dan laut. jadi gak heran kalo spot ini jadi spot yang paling ramai. kalo kalian mau foto ya mau gak mau harus ganti gantian, karena disitu tertulis "maksimal 12 orang" jadi jangan di paksain buat foto dengan jumlah orang lebih dari itu yaaaaaaa.

selfie time
karena emang view dari tempat ini memang bagus, jadi ya gak heran lah banyak orang yang rela nunggu cuma buat gantian biar bisa foto ditempat ini. karena memang warga lampung ini sepertinya memang lagi menyukai tempat tempat wisata berbau alam yang masih alami. maklum lah, lampung khususnya Bandar Lampung udah mulai macet, jadi gak heran kalo tingkat stres warganya mulai meningkat.

ciieeeeee
ada spot lain di sini yang juga menurut gua sangat menarik, dengan view yang sama dengan view yang terlihat dari balkon kayu tadi tempat ini bisa jadi alternatif tempat foto sambil nunggu spot balkon kayu tadi sepi. di sini yang bedain cuma pembatas balkonnya yang terbuat dari besi, jadi kurang keliatan vintage kaya balkon kayu tadi.
balkon bawah
tepat di bawah balkon kayu tadi ada spot berbeda lagi, tapi memang kondisinya belum benar benar selesai, karena keliatan masik banyak material bangunan yang bertumpuk seperti rindu yang tak pernah dijenguk oleh sang pembuat rindu yang tak bertanggung jawab yang hanya bisa menanam tapi tak pernah bisa memetik rindu yang ia buat, hingga akhirnya aku harus tenggelam sendiri di tengah rindu yang berbuah dengan lebatnya tanpa aku sanggup menampungnya, haaaalaaaah ini apaa yaaaa hahahahaha 
jendela dunia
gua juga sempet liat liat bangunan yang masih setengah jalan yang katanya bakal difungsikan sebagai kamar, yang mana nantinya bisa ditempatin kalo seandainya ada orang yang pengen buat acara terus pengen booking tempat ini.jadi menurut infonya, tempat ini juga bisa di booking untuk acara kok, untuk harga itu bervariasi berdasarkan lama acara, jumlah orang dan lain lain lah, buat jelasnya bisa tanyain langsung ke pengelola yaaa kalo sempet main ke sini.
memfoto orang yang lagi foto
kalo kalian capek, jangan khawatir. di sini disediakan banyak tempat duduk dengan view yang keren abisssss. jadi sambil duduk kalian gak akan bosen. bisa sambil foto foto juga kok karena tempat duduknya emang beda, jadi kesannya unik gt lah. ada yang dibuat dari kayu gelondongan, ada yang dari batang kayu, ada yang dibuat dari batu.
ngupi pay yay
disini juga ada kantin dan mushola kok, jadi buat orang yang kalo main gampang laper dan kalo solat harus tepat waktu kaya gua gini (ini bukan sombong dan riya) gak perlu khawatir, tinggal beli aja di sini. toilet juga udah ada kok, jadi kalo kalian kebelet pas lagi maen gak perlu lelarian kekebon atau semak belukar yaaaa.

oww iyaa, kalo dari pusat kota bandar lampung, tempat ini bisa dicapai dengan waktu tempuh kurang lebih 20-30 menitan lah. karena emang jaraknya gak jauh-jauh amat. pokoknya kalian tinggal pergi aja ke arah kalo dari bandar lampung ke arah Hanura, nanti di depan pantai tirtayasa kalian bakal liat Plang jalur evakuasi Munca. nah kalian masuk aja deh ke jalan itu naik naik ke puncak gunung lah pokoknyaa nanti kalian bakal ketemu petunjuk petunjuk lanjutan pokoknya.

 sepanjang jalan ke lokasi puncak munca ini kalian bakal ketemu banyak spot spot gak resmi yang view nya juga cukup keren lah. kenapa gua bilang gak resmi? karena memang tempat ini gak ada yang jaga, paling kalo iseng iseng ada adek- adek kecil yang duduk2 dipinggir jalannya. yaa Gpp si, iteung itu sambil mereka jagain parkirnya, kalo kalian ada uang lebih kasih aja 2000 buat mereka.
rumah pohon low budget
dan ini adalah salah satu spot gak resmi yang gua bilang tadi, gua bilang nya ini rumah pohon low budget. karena ini sebenernya bukan rumah pohon si, tapi kayanya ini buat petani disini istirahat kalo capek abis ngurusin kebunnya, tapi karena memang unik dan veiw belakangnya mendukung juga, jadi lah ini sebagai salah satu spot foto yang cukup menarik. Tapi kalian harus hati hati yaaaa, karena tempat duduk kayu ini cukup tinggi, sekitar 2meteran dan papannya itu yang di paku cuma bagian pinggir nya doang, bagian tengahnya ntah kenapa belum dipaku jadi masih bergerak kesana kemari. Jadi gua kasih tau sekali lagi HATI-HATI ya...
rela nyeker 
karena emang gak ada akses jalan resmi buat sampe kesini, jadi ya harus jalan menyusuri tebing kecil tanpa ada anak tangga. jadi insting keBOLANGAN kalian disini harus dikeluarkan. liat nohh, mbak mbak itu aja sampe rela nyangking sendal demi bisa turun ke sini.

oke mungkin sekian cerita tentang puncak Munca kali ini.
terimakasih sudah menyempatkan membacaaa...
Salam TRAVELER AMATIR...